bulan bagai sebuah dialog dalam komik
Bentuk bulatan tak sempurna
Dibagian sisinya bersudut tajam..
Dan didalamnya terdapat untaian kata
Dialognya adalah prolog
Berisikan antara tawa dan canda
Pecahan demi pecahan kata adalah perwakilan
Perwakilan atas isi hati sang cahaya malam
Dialognya terus berlanjut
Sekarang tak hanya sekedar lingkup nostalgia
Antara kisah drama kolosal
Dan asmara yang terpendam sejak lama
Ditemani gemerlapnya ourora di sisi timur
Dan kerlip-kerlip bintang
Mereka seakan mendengar keresahan bulan
Yang sekarang tampak meredup cahayanya
Bulan tak lagi benderang
Tak lagi seperti oase di padang pasir
Dia sekarang jauh lebih redup
Merayap berpindah dari timur ketepi cakrawala
Bulan terus meredup..
Seakan memberi salam perpisahan pada bumi
Bumi yang ia terangi semalaman
Yang ia anggap sebagai rutinitas
Sosoknya telah samar-samar ku lihat
Hingga lenyap oleh sang Fajar
Sang fajar yang selalu setia
Setia untuk mengantikan peran sang bulan
0 komentar :
Posting Komentar