Zona Bisnis

Selasa, 29 April 2014

Bulan Yang Berbeda

Ku lihat..
bulan bagai sebuah dialog dalam komik

Bentuk bulatan tak sempurna
Dibagian sisinya bersudut tajam.. 
Dan didalamnya terdapat untaian kata

Dialognya adalah prolog
Berisikan antara tawa dan canda
Pecahan demi pecahan kata adalah perwakilan
Perwakilan atas isi hati sang cahaya malam

Dialognya terus berlanjut
Sekarang tak hanya sekedar lingkup nostalgia
Antara kisah drama kolosal 
Dan asmara yang terpendam sejak lama

Ditemani gemerlapnya ourora di sisi timur
Dan kerlip-kerlip bintang 
Mereka seakan mendengar keresahan bulan
Yang sekarang tampak meredup cahayanya

Bulan tak lagi benderang
Tak lagi seperti oase di padang pasir
Dia sekarang jauh lebih redup 
Merayap berpindah dari timur ketepi cakrawala

Bulan terus meredup..
Seakan memberi salam perpisahan pada bumi
Bumi yang ia terangi semalaman
Yang ia anggap sebagai rutinitas

Sosoknya telah samar-samar ku lihat
Hingga lenyap oleh sang Fajar 
Sang fajar yang selalu setia
Setia untuk mengantikan peran sang bulan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar