Zona Bisnis

Subscribe:

Selasa, 01 Juli 2014

Hujan dan masa lalu

Hujan telah membasahi sekujur tubuh
Pakaian pun tak dapat lagi membuatku merasa hangat
Air yang telah menyentuh pori-pori kulit membuatku menggigil
Ditambah hembusan angin..rasa dingin ini bagai menusuk tulang
Kian bertambah dingin rasanya ketika jiwa ini kosong tak punya raga.

Bukan sekedar dingin yang sekarang hinggap
Ada satu rasa yang mendominasi
Tapi itu bukan bagian dari sebuah rantai kehidupan
Itu adalah seonggok  bait yang terekam dimasa lampau

Potongan cerita yang tercecer menjadi ciri sebuah masa
Membuat semacam penanda didalam lintasan kehidupan
Agaknya itu merupakan peluang untuk memilih atau terikat pada suatu alur

Entah berapa lama aku dengan kondisi basah dan sangat kedinginan
Kulit ku pun keriput karenanya
Buih air yang menetes melalui rambut dikepalaku
Mengalir menuju kerutan dahi dan jatuh tepat dimata
Menyatu dengan air mata
Itu membuat rancu apakah itu air dari hati atau bukan

Tangis dan tangisan mengiringi segenap tubuh ini
Mengalir bagai tumpahan air hujan dikala badai
Membuat jeda dalam kehidupanku
Rasa dingin akibat hujan membuat pikiran melanglang buana ke tempo dulu

Jumat, 13 Juni 2014

Harapan di kehidupan

Berhenti ditepian waktu
dengan ujung yang tak rata
penuh lubang dan batuan terjal

Jalan ini benar-benar telah mencapai ujung

Banyak sudah bukit yang telah ditaklukkan

Memang tak mudah namun lembah harapan memberi kekuatan untuk terus berjalan

Bagai seteguk air yang masuk ketenggorokan di panasnya cuaca

lembah selalu ada disela-sela bukit yang tinggi

Begitupun sebuah harapan yang ada saat banyaknya masalah yang dihadapi

Harapan yang kuat merontokkan semua keraguan

Dan pada saat itu hadirlah sebuah semangat

Semangat yang menggebu-gebu bagai badai di lautan lepas

Membuat semacam gerakan yang tak bisa ditebak

Karena harapan adalah kekuatan yang besar melebihi kemampuan manusia

Harapan bisa membuat semuanya bisa terjadi

Hingga saat kau sadar bahwa semua yang kau harapkan berada di genggamanmu

Itulah sesungguhnya harapan

Rabu, 21 Mei 2014

Sebuah titik

Dalam senandung gemuruh mendung
Terbersit wajah ayu seorang gadis
Dengan senyum sapa penuh cinta
Dari bayang gurauan hati yang penuh rindu

Wajah itu ada dalam alam lamunan
Karena hati yang terisi dengan kerinduan
Rindu akan sosok bayang dalam lamunan
Sebuah wajah dalam dongeng lampau

Padanya aku sematkan sebuah cerita
Cerita tentang berbagai mimpi dan harapan
Ini bukan soal jalan yang terjal dan penuh bukit
Ini tentang sebuah ego yang berempati besar

Harapan dan janji bersatu membentuk aliran
Menuju tempat yang indah di muaranya
Bagai sungai yang dialiri oleh air nan bening
Begitu indah dibayangkan dan dirasa

Terlampau kuat geratan ini
Terlalu rapat temponya
menjadikan sebuah drama dalam panggung kehidupan
Iring-iringan dialog ramai bersautan
Memberi tanda tentang kenyataan

Lubang didinding membentuk sebuah keindahan
lybangnya membuat perbedaan
Tampak sebuah kejadian alami dari takdir

Titik balik dari berbagai pengalaman
Seakan menyatu dalam satu titik
Sebuah masa yang terjadi secara nurani
Dan nalar membantu penelaahan
menjadikan hidup dengan penuh makna

Selasa, 29 April 2014

Pemuda dan lamunannya

Asap membumbung tinggi..
Dari mulut seorang pemuda
Dalam sebuah situasi Riuh yang ramai
Matanya nampak melihat langit
Seakan memandang suatu objek yang indah

Matanya ditemani asap..

Membuat seakan ada kabut yang membatasi pandangannya
Tapi tak merubah pandangannya dan tak berpaling dari langit..

Waktu terus berjalan..

Namun pemuda itu tampak asik dengan pandangan matanya
Masih dengan posisi sama.. dia terus menatap kearah langit
entah apa yang membuat pemuda itu seakan terhipnotis

Perlahan rintik hujan mulai turun dari langit

Dan rintik hujan pun mulai berubah menjadi air hujan yang deras
Dengan kilatan-kilatan cahaya yang khas

Pemuda itu terhentak dari pandangannya ketika langit bercahaya oleh kilatan petir

Petir yang menggelegar dilangit telah berulang kali terulang
hingga hujan pun perlahan reda.. dan cahaya keluar dari sela-sela gumpalan awan
dan langit kembali cerah dengan burung-burung yang berterbangan

Sedikit kisah dari langit telah membuat pemuda itu sadar
Bahwa takdirlah yang membuat jalannya sendiri..  
Dan tak seorangpun tau apa yang akan terjadi selanjutnya.. 

Bulan Yang Berbeda

Ku lihat..
bulan bagai sebuah dialog dalam komik

Bentuk bulatan tak sempurna
Dibagian sisinya bersudut tajam.. 
Dan didalamnya terdapat untaian kata

Dialognya adalah prolog
Berisikan antara tawa dan canda
Pecahan demi pecahan kata adalah perwakilan
Perwakilan atas isi hati sang cahaya malam

Dialognya terus berlanjut
Sekarang tak hanya sekedar lingkup nostalgia
Antara kisah drama kolosal 
Dan asmara yang terpendam sejak lama

Ditemani gemerlapnya ourora di sisi timur
Dan kerlip-kerlip bintang 
Mereka seakan mendengar keresahan bulan
Yang sekarang tampak meredup cahayanya

Bulan tak lagi benderang
Tak lagi seperti oase di padang pasir
Dia sekarang jauh lebih redup 
Merayap berpindah dari timur ketepi cakrawala

Bulan terus meredup..
Seakan memberi salam perpisahan pada bumi
Bumi yang ia terangi semalaman
Yang ia anggap sebagai rutinitas

Sosoknya telah samar-samar ku lihat
Hingga lenyap oleh sang Fajar 
Sang fajar yang selalu setia
Setia untuk mengantikan peran sang bulan